Siapa yang tidak kenal dengan tokoh film yang satu ini "Jack Sparrow" dalam film Pirates of Caribbean yang diperankan oleh Johnny Deep, terkenal dengan perannya yang lucu dan kocak.
Akting Deep sangat menghidupkan karakter, membuatku terpesona sehingga mengisnspirasiku membuat sketsanya
Depp mengatakan bahwa gitaris Rolling Stones Keith Richards, yang juga menjadi cameo pada seri At World's End, dan Pepé Le Pew (dari serial animasi Looney Tunes)
memberinya inspirasi saat bermain sebagai Jack Sparrow. Depp juga
mengatakan bahwa ia membayangkan seorang bajak laut adalah "seperti rock star di zaman mereka" dan dia lebih senang memainkan Sparrow dengan "sexually ambiguous" (laki-laki bersifat seperti wanita).
Penampilan
Sparrow memiliki mata berwarna coklat gelap dan rambut yang panjang
berkepang berwarna kecoklat-coklatan. Dia memakai berbagai macam ikat
rambut, sebuah koin yang menghias bandananya, dan sepasang anting perak.
Jack memiliki bandana berwarna merah di kedua film pertamanya, di film
ketiga, ia mengganti bandanya dengan bandana berwarna merah dengan motif
ungu.
Topi segitiga Jack berwarna coklat dengan bagian belakang yang tergulung rapi. Jack juga memiliki mantel berwarna biru.
empat buah cincin menghias tangan Jack. Pertama adalah sebuah cincin
tengkorak dengan emerald hijau di telunjuk kanannya. Kedua adalah cincin
onyx hitam bermotif bunga di jari manis kirinya. Dalam Dead Man's Chest,
dia mencuri sebuah cincin amethyst oval dari lemari Tia Dalma dan
menggunakannya di telunjuk kiri, menggantikan sebuah cincin naga perak
yang kemudian ia pindahkan ke jempol kirinya. Cincin ini identik dengan
cincin yang digunakan kapten Barbossa di PoTC 1. Dia juga menggunakan
sepasang sarung tangan kulit.
Jack juga memiliki pita strip-merah dah sebuah sabuk yang mengikat
pinggangnya. Di film pertamanya, sabuk tersebut hanya digunakan untuk
menaruh kompas. Di film keduanya, ia menambahkan sebuah sabuk dan
beberapa perhiasan kecil seperti kulit binatang, kaki ayam, dan sebuah
pahatan bergambar putri duyung. Sementara di film ketiga, ia menambahkan
seberkas rambut berwarna abu-abu (belum diketahui rambut milik siapa).
Keterampilan Senjata
Jack memiliki tubuh dengan tinggi dan berat yang proporsional, Jack
lebih mengandalkan kepandaian, kecepatan, dan kecerdikan daripada
kekuatan ketika ia bertempur. Ia cakap menggunakan pedang dan mampu
melawan ahli pedang lain seperti Barbossa, Will, dan Norrington,
meskipun kadang-kadang ia berbuat licik untuk menang. Meskipun begitu,
Jack lebih memilih untuk menghindari pertempuran. Di film, Jack
merupakan satu-satunya karakter yang digambarkan cakap menggunakan
senjata api.
Perilaku
Ciri khas Sparrow adalah sikapnya yang terlihat seperti orang mabuk,
perkataan yang tajam, dan gerakan tangan yang aneh yang membuatnya
terlihat ganjil. Dalam suatu adegan, Gibbs menjelaskan kepada Will Turnar bahwa Sparrow pernah dibuang ke sebuah pulau kecil. Tapi sayang,
meskipun ia berhasil melarikan diri, ia sudah terlanjur "gila kepanasan"
(gone mad with the heat). Turner menjawabnya, "Ah, jadi itu yang
menyebabkan dia jadi seperti..." sambil menirukan gerakan tangan
Sparrow; Gibbs kemudian membalas "tidak ada hubungannya dengan itu (reason's got nothing to do with it)."
Jack memiliki tattoo di tangan kanannya, bergambar burung pipit yang
sedang terbang dengan latar belakang mentari yang sedang bersinar di
atas lautan. Dari perkataan Komodor Norrington, diketahui bahwa tattoo seperti itu hanya dimiliki oleh bajak laut yang keji. Cap bergambar huruf "P" untuk pirate (bajak laut) di pergelangan tangan kanannya, diperkirakan cap itu diberikan oleh Beckett.
Rum
Sparrow digambarkan sangat mencintai Rum.
Saat Barbossa membuang Jack dan Elizabeth di pulau kecil, Elizabeth
membakar semua rum selundupan yang ia temukan di pulau itu untuk membuat
sinyal asap. Jack sangat marah sampai-sampai ia mencabut pistolnya
untuk menembak Elizabeth. Tapi ketika Komodor Norrington melihat sinyal
dan datang menyelamatkan mereka, Jack menggerutu, "Aku tak akan pernah
mau hidup bersama dia lagi." Ketika Elizabeth menaiki Black Pearl dalam Dead Man's Chest,
Sparrow membisiki Gibbs, "Sembunyikan rum-nya!" mungkin ia takut jika
Elizabeth akan membakar semua rum untuk kedua kalinya. Digambarkan juga
ketika Jack menemukan bahwa rum dalam botol ditangannya sudah habis,
Jack menggerutu, "Kenapa botol rum selalu habis?" Berdiri, kemudian
berjalan dengan sempoyongan dan memberengut (mutters), "Oh, that's why."
Ketika Jack dikunjungi oleh "Bootstrap Bill" Turner, ia menganggap
itu adalah sebuah mimpi, tapi Bootstrap mengatakan bahwa itu bukan
mimpi. Jack kemudian membalas, "Ini pasti mimpi. Kalau bukan, pasti aku
akan menemukan Rum," Bootstrap kemudian memberikan sebotol rum.
Peralatan
Jack selalu membawa beberapa benda kesayangan dalam setiap
petualangannya, termasuk pistol, pedang, jubah dan topi segitiganya. Ia
juga memiliki sebuah kompas ajaib yang didapatkannya dari Tia Dalma (sebagaimana yang diceritakan pada di Dead Man's Chest).
Kompas ini tidak menunjuk ke arah utara, tetapi ke suatu benda atau
tempat yang paling diinginkan oleh orang yang memegangnya. Kompas ini
hanya dapat bekerja bila orang tersebut tau apa yang mereka inginkan.
Untuk pedangnya, Jack lebih memilih menggunakan sabre daripada cutlass,
pedang yang banyak digunakan oleh bajak laut. Sabre lebih panjang dari
cutlass, sehingga Jack dapat menyerang beberapa inchi lebih jauh dari
mereka yang menggunakan cutlass.
Setelah pistolnya, benda yang paling disayangi oleh Jack adalah
topinya. Jarang sekali ia terlihat tanpa menggunakan topi, dan ia sering
menyebutkan topi ketika ia berbicara tentang peralatannya. Dalam suatu
adegan ketika Jack mengetahui bahwa dirinya diburu Kraken, Jack
memerintahkan agar kapal diarahkan ke daratan, namun sayang topinya
jatuh ke laut akibat ulah Jack si Monyet (monyet milik Barbossa).
Ketika krunya bersiap untuk mengambil topi itu, Jack yang panik segera
melarang mereka "tinggalkan topi itu!" kata Jack. Para kru terkejut
karena biasanya Jack sangat menyayangi topinya dan rela melakukan apa
saja demi topi itu. Sepanjang film, Jack terus menerus mencari pengganti
topinya tersebut, misalnya ketika ia mencuri topi milik para pemabuk di
pub Tortuga
Namun akhirnya, Jack berhasil menemukan topinya keluar dari mulut
Kraken beberapa saat sebelum ia dan kapalnya diseret ke dasar laut oleh
monster tersebut.
Sikap
Tidak seperti kebanyakan bajak laut lainnya, Jack rela mengorbankan
dirinya sendiri untuk menyelamatkan orang lain, terutama Will dan
Elizabeth. Di film pertamanya, diceritakan bahwa sikap Jack yang terlalu
baik lah yang membuat krunya memberontak. Jack adalah orang terhormat
dan selalu mematuhi hukum bajak laut (Pirate's Code). Dia percaya bahwa bajak laut pun bisa berbuat baik.
Meskipun ia sering menyelamatkan Elizabeth dan Will, ia juga sering
menipu mereka demi tujuannya sendiri dan bahkan rela menumbalkan Will ke
Davy Jones sebagai ganti nyawanya. Pernah juga suatu kali ia
meninggalkan kapalnya ketika kru yang lain sedang berjuang melarikan
diri dari Kraken. Bagaimanapun, setelah melihat kompasnya kembali, ia
kembali untuk menyelamatkan teman-temannya. Apa yang dilihat Jack dalam
kompasnya sampai sekarang belum diketahui.
Jack mengatakan bahwa dirinya adalah seorang lelaki feminim (a ladies' man),
yang berarti ia menganggap bahwa dirinya "sangat mengerti wanita."
Bagaimanapun, ia terlihat kurang serius dalam menjalani hubungan dengan
wanita.
Tutur kata
Sparrow sering kali menggunakan kata-kata dan frasa tertentu secara
berulang-ulang, seperti misalnya "savvy?" ("mengerti?"), dan "bugger"
ketika terjadi sesuatu yang di luar rencana. Dia juga sering
menggunakan kata "leverage" yang merujuk kepada sesuatu atau seseorang
yang telah memberinya petunjuk atau pengaruh, menunggu untuk "the
oppurtune moment" (saat yang tepat), dan mengingatkan seseorang bahwa ia
adalah seorang Kapten.
Kalimat penutup favorit Sparrow adalah "This is the day you will always remember as the day you almost caught Captain Jack Sparrow." (ini adalah hari yang akan selalu kamu ingat, hari ketika kamu hampir menangkap Kapten Jack Sparrow).
Jack Sparrow Seorang Muslim?

Ia menjadi bajak laut sekitar tahun 1603. Ketika itu, bersama 30 orang rekannya, Jack merampas kapal layar ukuran kecil berbobot 25 ton dari Pelabuhan Portsmouth. Rekan-rekan kemudian mendaulat Jack sebagai kapten kapal. Proses mendaulat kapten ini tercatat sebagai sejarah pertama pembajak memilih sendiri pemimpinnya.
Berbekal sebuah kapal layar kecil, Jack menangkap kapal layar bernama “Violet” saat bergerak ke Isle of Wight. Dengan armada lebih besar, ia terus melakukan aksi pembajakannya sampai menangkap lagi kapal berbendera Perancis berukuran besar.
Armada Jack melanjutkan perjalanan menuju Laut Tengah yang berada di antara Eropa dan Afrika. Di sana mereka merampas kapal perang yang kemudian dinamai “The Gift”. Dengan kapal perang ini, Jack dan anak buahnya menyerang pedagang yang melintasi Laut Tengah selama dua tahun berikutnya.

Tahun 1605, The Gift merapat di Sale, Maroko. Dua orang pelaut,
masing-masing, asal Inggris dan Belanda bergabung dengan komplotan
Jack. Setahun kemudian Jack membuat perjanjian dengan Sultan Tunisia,
Usman Dei, untuk menjadikan kota Tunis sebagai markas. Dari sini
kegiatan pembajakan Jack semakin mencorong.
Sebuah kapal tua berbobot 60 ton bernama “Reniera e Soderina” berhasil dirampas Jack. Kapal ini kemudian karam saat berlayar di sekitar Yunani, menewaskan 400 awak di mana 250 orang di antaranya adalah muslim dan 150 lainnya adalah orang Inggris. Kematian ratusan muslim ini membuat rakyat Tunisia murka kepada Jack. Upaya Jack mendapatkan pengampunan dari Raja James I asal Inggris kandas. Namun Sultan Tunisia menepati janji dengan memberikan perlindungan buat Jack.
Kemurahhatian Sultan membuat Jack terpanggil menjadi orang Tunisia (ketika itu Tunisia di bawah kekuasaan Turki Ottoman). Jack lantas berganti nama menjadi Yusuf Rais, menikahi perempuan Italia sembari terus mengirim uang kepada istri tuanya di Inggris. Kisah pindah kewarganegaraan ini menginspirasi Robert Daborne dan menulis naskah berjudul “A Christian Turn’d Turk” pada tahun 1622.
Beberapa tahun selanjutnya, Jack meneruskan kegiatan pembajakan hingga mencapai kemakmuran. Sebelum pensiun dan menghabiskan usianya dengan hidup bahagia di Tunis, namanya harum karena menyelamatkan ribuan muslim dan yahudi Spanyol dalam sebuah pelayaran.
Tahun 1622, saat berusia 70 tahun, ia meninggal akibat wabah. Beberapa waktu menjelang kematian, ia beralih menjadi muslim.
Sebuah kapal tua berbobot 60 ton bernama “Reniera e Soderina” berhasil dirampas Jack. Kapal ini kemudian karam saat berlayar di sekitar Yunani, menewaskan 400 awak di mana 250 orang di antaranya adalah muslim dan 150 lainnya adalah orang Inggris. Kematian ratusan muslim ini membuat rakyat Tunisia murka kepada Jack. Upaya Jack mendapatkan pengampunan dari Raja James I asal Inggris kandas. Namun Sultan Tunisia menepati janji dengan memberikan perlindungan buat Jack.
Kemurahhatian Sultan membuat Jack terpanggil menjadi orang Tunisia (ketika itu Tunisia di bawah kekuasaan Turki Ottoman). Jack lantas berganti nama menjadi Yusuf Rais, menikahi perempuan Italia sembari terus mengirim uang kepada istri tuanya di Inggris. Kisah pindah kewarganegaraan ini menginspirasi Robert Daborne dan menulis naskah berjudul “A Christian Turn’d Turk” pada tahun 1622.
Beberapa tahun selanjutnya, Jack meneruskan kegiatan pembajakan hingga mencapai kemakmuran. Sebelum pensiun dan menghabiskan usianya dengan hidup bahagia di Tunis, namanya harum karena menyelamatkan ribuan muslim dan yahudi Spanyol dalam sebuah pelayaran.
Tahun 1622, saat berusia 70 tahun, ia meninggal akibat wabah. Beberapa waktu menjelang kematian, ia beralih menjadi muslim.
Atas alasan sejarah itulah, pembuat film “Pirates of the Carribean: Stranger Tides” menyisakan sedikit ikon muslim pada diri Jack Sparrow alias Yusuf Rais. Jack memakai aksesoris dengan simbol bulan-bintang, sorban merah (tren pakaian muslim masa lalu), dan janggut. Tingkah slenge’an Yusuf Rais juga ditiru habis-habisan oleh Johny Depp saat berperan sebagai Jack Sparrow.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar